Langsung ke konten utama

Postingan

Simbolik Merubah Daya Nalar / Manipulator Estetika

     "Enam tahun berlalu, dan rasanya seperti dua kehidupan yang berbeda." Nggak nyangka juga, akhirnya nulis lagi di blog ini—yang entah bagaimana masih bertahan meski pemiliknya sibuk survive dan belajar jadi manusia. Dalam enam tahun terakhir, karier naik turun kayak roller coaster, dan perjalanan batin? hhmm... sangat mengesankan. Tapi justru dari situ semua, banyak hal tumbuh… pelan-pelan, dalam diam, tapi nyata. Jadi, tulisan ini semacam sapaan hangat dari versi diriku yang sekarang—lebih lelah, tapi juga lebih paham arah.       Ada getaran batin ketika meng-klik thumbnail salah satu video yang baru saja ku tonton. Itulah yang aku rasakan saat menonton yang entah kenapa, hadir di waktu yang begitu tepat. Bukan tayangan viral atau konten sensasi. Tapi sebuah suguhan yang penuh makna, menggali akar sejarah, spiritualitas, dan jati diri bangsa. Ini sebuah pengingat sunyi namun kuat, bahwa kita—sebagai anak-anak Nusantara—telah terlalu lama berpa...

Jaringan Makna | Sharing #18

    Bagian favorit dalam buku Homo Deus Masa Depan Umat Manusia  "Jaringan Makna"  halaman 165. Dan, ...      Orang kesulitan memahami ide tentang "tatanan yang diimajinasikan" karena mereka berasumsi bahwa hanya ada dua jenis realitas: realitas objektif dan realitas subjektif. Dalam realitas objektif sesuatu ada secara independen dari keyakinan dan perasaan kita. Gravitasi, misalnya, adalah sebuah realitas objektif. Ia ada jauh sebelum Newton, dan ia berdampak pada orang-orang yang mempercayainya.      Sebaliknya, realitas subjektif bergantung pada keyakinan dan perasaan personal saya. Misalnya, saya merasakan nyeri yang hebat di kepala dan pergi ke dokter. Dokter memeriksa saya dengan teliti, tetapi tak menemukan masalah apa pun. Maka, dia mengirim saya untuk tes darah, air seni, DNA, X-ray, electrocardiogram, scan fMRI dan banyak lagi prosedur lainnya. Ketika hasilnya datang, dia memberitahu bahwa saya sehat sempurna, dan saya bisa...

Diskusi Alam | Sharing #17

Adakah satu saja langkah dalam perjalanan panjang dan berbelok ini, antara aksi dan reaksi perihal kepastian? Yang mana tidak melakukan aksi, hanya menunggu reaksi tanpa kita proses mekanismenya? Kurasa tidak ada, bahkan proses keajaiban pun memerlukan prosesi yang sangat panjang, tak lain proses sebab akibat yang ditimbulkan si penerima keajaiban. Ditempatku duduk sekarang ini, tepat di tepian pantai pukul 20.30 waktu setempat, ada keajaiban jiwa yang sangat kontras ketimbang saat menyeruput kopi di penginapan tadi. Ombakpun seolah membuka diskusi dengan suara gemuruhnya. Sang ombak membuka pernyataan melalui aksi reaksi ditepian pantainya yang saling mencumbui hingga bibir pantai, sang angin menambahkan melalui kelembutan terpaan yang ditimbulkannya, bahkan tuan langit tidak ingin ketinggalan dengan diskusi menarik ini, sang langitlah yang paling mendominasi diantara yang lainnya. Gulita adalah pernyataannya, yang mempengaruhi aksi reaksi yang ditimbulkan alam, pernyataan paling komp...

HAARP, Kemajuan Teknologi Pemusnah Peradaban | Sharing #16

Kemajuan teknologi dari tahun-ketahun sangat terlihat jelas sekali perkembangannya, begitu pesat dan signifikan. Bahkan di abad 21 ini segala macam teknologi telah terealisasikan dan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi pemakainya. Apakah kalian tahu para pembaca terkasih? Ada sebuah teknologi yang bertujuan untuk memusnahkan sebagian umat manusia, ini dikarenakan over population di muka bumi ini, dan teknologi ini adalah HAARP. Oke kita masuk ke poin pertama. HAARP itu apa? HAARP adalah singkatan dari High frequency Active Auroral Research Program. HAARP merupakan program penelitian ionosfer yang didanai bersama-sama oleh Angkatan Udara, Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska, dan Defense Advanced Research Project Agency (DALPA). HAARP bertujuan untuk menganalisis ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi ionosfer baru untuk komunikasi radio dan pengintaian. Itulah sedikit penjelasan untuk poin pertama. Poin kedua adalah kilas balik dan sejarah HAARP. Jika k...

Propaganda Terorisme Global | Sharing #15

Masih ingatkah kita akan kejadian runtuhnya menara kembar WTC New York City? Yaap, kala itu dunia diguncangkan oleh berita yang laporkan dari CNN mengenai kejadian ini. Begitu berdukanya dunia kala itu, disaat itu pula media internasional langsung menyoroti kelompoknya Osama Bin Laden, menurut mereka kelompok militan islam inilah dalang dari apa yang terjadi. Menurut laporan yang beritakan ke media masa, runtuhnya menara kembar ini adalah hasil tabrakan pesawat dengan gedung. Ok, kita kaitkan dengan logika sederhana, apakah iya pesawat bisa meruntuhkan gedung yang begitu besar dan kokohnya? Paling-paling gedung akan mengalami kerusakan 5% saja dari bangunan, ini malah bisa merobohkan semua bangunan. Pesawat itu terbuat dari apa ya? Semen? Waduuuh aga susah juga ya hehe. Fakta selanjutnya adalah mengenai pilotnya sendiri, pilot tersebut adalah pilot pesawat capung amatir yang belum lulus, tapi tiba-tiba sudah jago nyetir Boeing dan meruntuhkan WTC. Saat gedung mulai roboh, gedung ters...

Gelap Nyawang | Sharing #14

Terkadang kewarasan tidak datang dari budiman Justru dari kain usang yang terlihat tidak berprikemanusiaan Nilai saja dari satu sudut pandang Seperti kau menilai pujangga yang meliuk-liuk dengan prosanya Sehebat itukah wajah moral tanah airku? Notabene seakan menjadi kesimpulan Bahkan lebih dalam dari satu kesatuan Khalayak malah semakin menjadi-jadi Saling menengadahkan pandangannya hampir seperti robot berwibawa Dengan segala yang dia miliki, hasil pencapaiannya Tidak perlu lagi menunggu waktu lama Tanah air akan tenggelam oleh keserakahan, pemanjat eksistensialisme Simpan sajalah cita-citamu untuk membangun negri, kalau hanya untuk kepentingan pribadi Aku pergi ke desa saja. Bandung, 2018

Kebobrokan Moralitas | Sharing #13

Hallo, selamat berlibur ria, dan selamat berkumpul dengan keluarga tercinta. Alangkah indahnya apabila di hari ini kita tebarkan kebaikan pada sesama, setidaknya dengan senyuman yang muncul tulus dari hati terdalam. Sadarkah kalian para pembaca terkasihku, dunia ini dipenuhi orang-orang yang moralnya morat-marit, dia seakan terbirit-birit mengejar yang belum tentu pasti. Serasa segala yang dipunya belum terpenuhi, kebutuhan belum tercukupi, hingga pada akhirnya mencari cara untuk menginstantkan untuk dapat uang lebih. Sudah mengenakah apa yang kumaksud? Aku harap begitu. Suap-menyuap turut andil disegala bidang. Korup terkecil hingga yang paling merugikan orang banyak, hal ini dianggap lumrah oleh society karena saking banyaknya kasus serupa dari generasi ke generasi ditemukan dan dikemukakan. Bahkan para pelaku besar dengan percaya dirinya mereka melambai-lambaikan tangannya dihadapan lensa media. Mereka menganggap didrinya keren? Yap, mereka bangga dengan kesalahannya, mungki...

Bualan Sejarah | Sharing #12

Sejarah memang kejam, maka dari itu sejarah patut ditelusuri untuk menggali lebih dalam kebenaran dari sejarah tersebut. Beberapa negara mungkin mempunyai sejarah kelam untuk bangsanya sendiri, katakanlah Jerman dengan Nazinya, begitu pula Indonesia dengan Komunisnya. Aku seolah semakin diberikan data yang menguatkan bahwa sejarah kelam ini ada beberapa pihak yang bermain skenario dibelakangnya. Tujuannya tak lain adalah untuk menguasai segala bidang. Entah kebetulan atau tidak pihak Barat lah yang memegang kendali dunia, ini memang sudah jelas. Amerika adalah negara anti Komunis, mereka memerangi Uni Soviet yang kita kenal sekarang adalah Russia. Kedua negara ini pun mendirikan kubu Blok Barat dan Blok Timur. Amerika memang menganggap Ideologi bangsa Uni Soviet ini tidak sempurna untuk menyandangi status negara adidaya. Ini menjadikan penyebab terjadinya perselisihan dari kedua negara tersebut. Indonesia adalah boneka Amerika? apa kalian setuju terhadap ini? Kita putar kembali wa...

Singkat Saja | Sharing #11

Pada malam ini, sebuah pemikiran melintas di dalam benakku, akan arti sebuah ambisi, dan tentunya cita-cita. Apa ambisi dan cita-cita adalah tujuan akhir? Kurasa tidak. Justru ini adalah petaka untuk diriku sendiri. Seakan kehidupan konvensional telah mendoktrin cara hidupku, begitu juga cara pandangku terhadap dunia. Kebencian akan ketertindasan begitu pula kebencian dalam kekuasaan, semua hal tersebut tumbuh dan mengakar dari dorongan ambisi. Aku tidak ingin ambisi dan cita-citaku merusak apa yang mestinya kulakukan, ini adalah virus. Aku seakan disadarkan ambisi hadir didalam lubuk terdalam dari kebencian, mengapa tidak? Tak lain ambisi ini tumbuh didalam hati yang sangat bergelora, sejatinya nafsu duniawi. Dan tujuan akhir ini adalah kesombongan yang akan dipamerkan. Apa ini wajar? Sah-sah saja, toh pencapaian target akan di rasa puas apabila society mengetahuinya, dan ternyata kepuasan tak akan bertahan lama, inilah salah satu ras makhluk Tuhan yang bernama manusia.

Estetika Ramadan | Sharing #10

Ramadan kali ini aku sangat bersyukur atas rahmat yang telah Tuhan berikan kepadaku, karena masih bisa merasakan keberkahan didalamnya. Ramadan tahun ini adalah Ramadan ke duaku menjalankan puasa seorang diri, memasak untuk sahur, dan menyiapkan untuk berbukapun kusiapkan sendiri. Miris? Iya miris. Kenapa tidak cepat menikah saja? Biar tidak semiris itu. Tenang sajalah, terlalu cepat itu tidak baik, toh perjalanan masih panjang, tak melulu tentang pernikahan. Lagian untuk saat ini aku masih menikmati masa perjuanganku sebagai anak kost. Di bulan suci ini, seluruh umat muslim yang ada di dunia menjalankan kewajibannya untuk berpuasa, tiap-tiap negara mempunyai kebiasaannya masing-masing terhadap bulan Ramadan ini. Kekhasan tiap-tiap negara mempunyai ciri khusus. Dan di Indonesia ini kekhasan di bulan Ramadannya sangat-sangat kental akan kehangatannya. Kekhasan Ramadan di Indonesia ini akan menjadikan momen yang sangat dirindukan, dan waktu yang sangat dinantikan, karena di Indonesia k...

Dikejar Deadline | Sharing #9

Sadarkah kita mengenai kebiasaan buruk menunda-nunda pekerjaan dan tugas akan menjadikan boomerang buruk untuk kita sendiri? Yang seharusnya kita kerjakan di jauh-jauh hari, tapi malah santai menunggu waktu yang sangat mepet untuk mengerjakannya. Aku jadi sadar orang-orang bisa mengerjakan sesuatu apabila ada didalam tekanan, entah apapun bentuk tekanannya, mau tidak mau harus menyelesaikannya. Kata-kata Dikejar Deadline  sebetulnya tidak mesti keluar dari mulut kita apabila kita sudah me-manage waktu dengan baik. Kebanyakan dari kita menundanya karena deadline masih lama, dan faktor paling merusak dalam hal ini adalah malas. Selasa kemarin adalah waktuku untuk review paper materi kenaikan jabatan di kantor cabang perusahaan, kami biasa menyebutnya assesment. Entah mengapa, dalam sidang kemarin pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penguji serasa rumit sekali, setelah selesai sidangpun aku sangat amat tidak merasa puas, Mungkin karena paperku yang selesai di H-1 review, ini me...

Energi Mayoritas | Sharing #8

Kali ini aku sangat merasakan miris yang amat terasa dalam, kenapa? Ditahun 2017-2018 ini negeri kita sedang dirundung permasalahan politik, dan budaya masyarakat. Kasus permasalahannya memang seperti apa? Ya, kalian pasti tahu kasus E-Ktp, sampai-sampai terjadi drama yang sangat tidak etis, terlebih sangat tidak pantas untuk ukuran seorang pejabat tinggi dalam perwakilan rakyat. Aku sempat berpikir apakah psikologis nya masih berjalan dengan baik? Entahlah duniawi memang banyak manipulasinya. Lalu kita lihat kasus Ahok mengenai penistaan agama, kasus Habib Riziq yang dilaporkan oleh Sukmawati dengan delik penodaan Pancasila, kemudian Sukmawati balik dihajar dengan tuduhan penistaan agama dalam puisinya, bahkan sampai pada Rocky Gerung seorang pengamat politik menjadi bulan-bulanan oleh warganet karena pernyataannya bahwa kitab suci adalah fiksi. Sebenarnya ada apa dengan negeri tercinta ini? Apa negeri ini sedang mengalami kesakitan? Mungkin lebih ke gejala kali ya? Entahlah. Hasrat...

Ambisius | Sharing #7

Malam ini aku baru saja pulang bekerja, seperti biasa sangat melelahkan, poin paling penting dari perjalanan pulang tadi adalah kesunyian dan kesepian. Seringkali aku merasakan kesepian dibalut kesunyian, mungkin karena kehidupanku sekarang ini tidak lagi bersama keluarga, rasanya ketika pulang bekerja ingin sekali membawakan makanan, atau gembolan kresek entah itu apa, yang penting barang atau makanan untuk ibuku dirumah, tetapi semuanya sangat sukar dilakukan. Terkadang aku merasa iri dengan keutuhan keluarga diluaran sana, meskipun beban yang mereka pikul sangat berat, tetapi semuanya akan terobati ketika berpulang ke rumahnya, bercengkrama bersama setelah seharian beraktivitas, hangat rasanya. Untuk kehidupan berkeluarga, bekerja menjadi sebuah keharusan mutlak. Karena kebutuhan berbagai finansial sandang maupun pangan harus tercukupi. Terlepas mau apapun pekerjaannya asalkan sebanding dengan biaya hidup. Tapi apakah pekerjaan menjadi prioritas seseorang? Entahlah. Aku sering ber...

Mekanisme Duniawi | Sharing #6

Orang-orang sudah terlalu sibuk dengan urusan dunianya, sehingga menjadikan dirinya sebagai Robotics Individualism . Terkadang aku merasa aneh dengan orang-orang seperti ini, mereka diambang oleh gaji disetiap bulannya, seolah hidupnya didedikasikan hanya untuk bekerja. Mereka tak sadar bahwa manusia memerlukan uang untuk hidup, bukan hidup untuk uang. Apakah uang sudah melenyapkan naluriah alam pikiran manusia? Sama halnya denganku saat ini. Aku memasuki zona dimana manusia sebagai robotik perusahaan. Melewati hari-hari membosankan, karena tak lain untuk uang semata. Waktuku tak karuan, badanku terkulai lemas. Kemudian aku berpikir, orangtua-orangtua disana yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya sangatlah inspiratif. Semuanya mereka lakukan hanya untuk sebuah keluarga, tak lain adalah anak-anaknya. Mungkin dulu ketika aku masih duduk dibangku sekolah masih tidak menghargai uang, apa-apa tinggal meminta, tanpa memikirkan, yang penting dapet aja gitu, egois sekali aku! Aku te...

Kebudayaan | Sharing #5

Jujur, pada malam ini aku larut dalam buayan musik instrumental kecapi suling sunda, menyejukan hati. Melodi dalam bunyian suling, petikan-petikan nada dari kecapi, serta di bumbui dengan suara gemiricik air dan segala rupa suara satwa di alam bebas, menjadikan instrumen musikalisasi ini sangat-sangat alamiah. Seolah membawa kepada kehidupan sesungguhnya manusiawi, menyatu dengan alam, saling menghargai antara manusia dengan hewan. Aku tersadar bahwa sangatlah berkualitas orang-orang terdahulu yang hidupnya di pedesaan. Tidak ada ambisius terhadap dunia fana ini, mengejar titel demi sebuah kedudukan yang diimpikan. Banyak dari persaingan ini menjadikan individu-individu saling sikut, saling menjatuhkan sama lain, bahkan saling tusuk-menusuk, karena tak lain naluri duniawi menggelapkan pandangan manusiawi. Hanya nafsulah yang menggerus sifat alamiah manusia. Benar adanya dalam percakapan orang terdahulu yang notabene hidup di pedesaan, bahwa definisi bahagia itu sederhana: "menyatu...