Langsung ke konten utama

Simbolik Merubah Daya Nalar / Manipulator Estetika

    "Enam tahun berlalu, dan rasanya seperti dua kehidupan yang berbeda."
Nggak nyangka juga, akhirnya nulis lagi di blog ini—yang entah bagaimana masih bertahan meski pemiliknya sibuk survive dan belajar jadi manusia. Dalam enam tahun terakhir, karier naik turun kayak roller coaster, dan perjalanan batin? hhmm... sangat mengesankan. Tapi justru dari situ semua, banyak hal tumbuh… pelan-pelan, dalam diam, tapi nyata. Jadi, tulisan ini semacam sapaan hangat dari versi diriku yang sekarang—lebih lelah, tapi juga lebih paham arah. 

    Ada getaran batin ketika meng-klik thumbnail salah satu video yang baru saja ku tonton. Itulah yang aku rasakan saat menonton yang entah kenapa, hadir di waktu yang begitu tepat.

Bukan tayangan viral atau konten sensasi. Tapi sebuah suguhan yang penuh makna, menggali akar sejarah, spiritualitas, dan jati diri bangsa. Ini sebuah pengingat sunyi namun kuat, bahwa kita—sebagai anak-anak Nusantara—telah terlalu lama berpaling dari akar kita sendiri. Dari kebijaksanaan leluhur, dari kearifan tanah ini, dari suara yang pernah membentuk peradaban yang agung.

Video itu bukan sekadar dokumentasi atau narasi sejarah. Ia adalah pembangkit kesadaran. Ia adalah seruan, dan...

 

  Sedulur semua, tahun 2025 itu bukan sekadar angka, ini adalah angka 9 dalam hitungan Jawa—Angka pamungkas, angka penutup. Dalam dunia spiritual angka 9 itu melambangkan dari sebuah lakon. Tapi ingat, akhir itu tidak selalu tenang. Kadang ia datang lewat guncangan, lewat air mata. Dan kebenaran yang membakar semua tipu daya dan kebohongan, tahun ini adalah pintu gerbang.

    Sebuah Prediksi besar dari kitab astrologi kuno Jyotisha dari tanggal 18 Mei 2025 hingga 6 Desember 2026 akan ada 14 peristiwa besar yang akan terjadi. Mari kita bahas satu persatu;

PERTAMA 

    Tepat 18 Mei 2025, Rahu bayangan bulan pindah dari pisces Ke Aquarius. Ini bukan sekadar pergeseran planet, ini pertanda besar yang bakal terasa di bumi. dan rakyat biasa sampai penguasa semuanya akan kena. Banyak yang dulu tampak pintar ternyata cuma pintar berpura pura. Yang selama ini diam tiba tiba berani bersuara. 

KEDUA

    Tahun ini posisi matahari, lambang kepemimpinan sedang lemah, artinya kekuasaan rawan goyah. Indonesia negeri para Raja. Akan menyaksikan banyak kejutan besar. Kursi-kursi para pejabat tinggi bisa terguling, siapa yang selama ini bersembunyi dibalik pencitraan akan terlihat wajah aslinya. Ini masa dimana semua yang palsu akan terbongkar.

KETIGA

   Saturnus Venus dan rahu berkumpul di pisces, ini membuat energi seret, cinta menjadi rumit, bisnis ga lancar, rumah tangga yang kelihatan baik-baik saja, tapi dalamnya retak. Ini bukan waktunya mencari kesuksesan instan, ini masa untuk pelan-pelan jaga diri dan hati-hati dengan segala tipu daya. Jangan tergoda dengan janji-jani manis yang ujungnya palsu.

KEEMPAT

    Rahu itu bermakna bayangan, tapi ia bisa menciptakan khayalan. Artinya, banyak yang tampak cerdas di depan layar, tapi kosong didalam. banyak yang merasa mendapat wahyu, padahal itu hanya ego yang terbungkus rapi. Tanpa kesadaran spiritual, kepintaran bisa menjadi senjata makan tuan. Ingat, bukan semua yang nampak viral itu benar. 

KELIMA

    Mars hadir lewat angka 9, artinya angka perjuangan. Banyak yang selama ini diam sekarang mulai melawan, suara rakyat kecil makin lantang. Kebenaran yang selama ini ditutup tutupi akan terbuka sendiri, rahasia elit politik skandal kemunafikan akan terbongkar. Ini bukan Hoax, ini adalah gerakan semesta yang datang lewat nurani manusia.  

KEENAM

    Disaat banyak yang panik dan banyak yang mulai tersadar bahwa krisis makin dekat, tapi ini juga kesempatan, yang punya koneksi spiritual bisa melihat jalan keluar, tapi yang hanya pakai logika tanpa hati akan berujung terjebak. Ini bukan soal siapa yang pintar tapi siapa yang paling sadar.

 KETUJUH

    Rahu Masuk Aquarius, simbol masa. Artinya, gerakan rakyat akan sulit dibendung. Tapi awas, Masa juga gampang di provokasi. Kalau rakyat sudah satu suara dengan semesta, tidak akan ada kekuatan yang bisa menahan, bisa jadi tekanan politik besar. Siap-siap melihat peristiwa yang mengubah arah negeri ini dan tentunya menuju hal yang lebih baik dan kesejahteraan.

 KEDELAPAN

    Tahun ini banyak godaan dengan wajah manis. Hati-hati!!! Tawaran yang terdengar terlalu indah untuk jadi nyata, biasanya memang jebakan. Ular selalu datang dengan bisikan lembut, dan ini adalah tahun penuh bisikan semacam itu. Jangan terlalu terbuka ke siapapun, musuh bisa menyamar jadi teman.

KESEMBILAN

    Ditengah kekacauan ada berkah yang tersembunyi, energi leluhur mulai bangkit. Banyak orang mulai tersambung kembali dengan kemampuan masa lalu. Ilmu penyembuhan, spiritualitas. Tapi syarat nya satu, hatinya harus bersih, jiwanya harus tenang. Kalau tidak, memori leluhur tidak akan bisa mengarah kepada kesadaran.

KESEPULUH

    Tahun ini banyak yang tampak pintar tapi tersandung karena ego. Rahmat memang menguatkan pikiran, tapi bukan kebijaksanaan. Orang biasa yang punya kesadaran tinggi bisa lebih bijak daripada profesor yang sombong. Inilah saatnya menyadari akal saja tidak akan cukup, kalau tidak disertai hati yang jernih.

KESEBELAS

    Simbol kepemimpinan Leo diserah Rahu, ini berarti pemimpin akan mendapat ujian yang berat bahkan ada kemungkinan pergantian sistem lama menjadi sistem baru yang pro rakyat. Rakyat mulai sadar Nusantara akan mengalami perubahan besar. Siap atau tidak itu akan datang.

KEDUABELAS 

    Tanggal 18 Mei 2025, itu bukan sekadar tanggal tapi portal energi, dari sini kita masuk ke fase yang baru. Akan banyak ketidakpastian tapi juga peluang yang luar biasa. Yang sadar akan melihat jalan yang terang, yang lengah akan terseret arus. Ini bukan soal kuat atau lemah, ini adalah soal siapa yang mampu menyatu dengan semesta.

KETIGABELAS

    Dalam 5 tahun kedepan, cara kerja cari uang dan hidup akan berubah drastis. Dunia digital dan AI akan ambil alih banyak hal, tapi jangan lupa akan spiritual kita. Siapa yang lupa diri akan kehilangan arah. Teknologi tanpa kesadaran adalah bencana yang mengerikan.

KEEMPATBELAS

    Kunci selamat adalah spiritualitas, adaptasi itu penting, tapi tanpa jiwa yang kuat manusia akan hancur di gilas zaman, di tengah dunia yang berubah hanya mereka yang damai di dalam hati yang bisa tetap berdiri tegak, kembali kedalam. Sambungkan diri dengan Sang Maha Kuasa, karena badai ini bukan sekadar fisik tapi batinnya. 

    Sedulur Semua ini bukan kiamat, ini penyucian besar-besaran, yang lengah akan tertinggal, yang sadar akan menemukan jalan. Petuah Leluhur sudah bilang "Sopo Iling lan Wospodo Bakal Selamet". Yang iling lan waspada akan selamat, yang sadar akan memimpin menjadi bagian dunia baru ini. Bukan karena kekuasaan, tapi karena kesadaran. 

Sura dira jaya ningrat lebur dining pangastuthi, Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

  

    Aku menutup layar dengan pelan, masih membiarkan suara-suara dari tayangan itu menggema di ruang dalam yang jarang kusentuh. Ada kalimat yang masih membekas: "Kunci selamat adalah spiritualitas, adaptasi itu penting, tapi tanpa jiwa yang kuat manusia akan hancur di gilas zaman, di tengah dunia yang berubah hanya mereka yang damai di dalam hati yang bisa tetap berdiri tegak, kembali kedalam. Sambungkan diri dengan Sang Maha Kuasa, karena badai ini bukan sekadar fisik tapi batinnya. ." Dan di titik itu, aku terdiam.

        Tak ada ledakan emosi. Hanya hening. Tapi hening yang mengubah arah pandang. Yang membuat hiruk-pikuk dunia hari ini terasa... terlalu keras, terlalu cepat, terlalu jauh dari suara asli kita sendiri. Mungkin selama ini aku terlalu sibuk mengejar yang di luar, sampai lupa menengok ke dalam. Lupa bahwa kekuatan sejati kita sebagai bangsa, dan sebagai manusia, justru ada pada keheningan itu—pada akar yang tak terlihat tapi menopang segalanya.

        Tayangan ini bukan hanya menyentuh sisi intelektual atau emosional. Ia menyentuh sesuatu yang lebih purba. Ia membuka pintu yang selama ini tertutup rapat—pintu menuju ingatan kolektif yang pernah kita miliki sebagai anak-anak Nusantara. Dan lewat pintu itu, seakan ada bisikan dari para leluhur: "Kami tak pernah pergi. Kau saja yang lama tak kembali."

        Kini, aku duduk diam. Tidak untuk merenung berlebihan, tapi untuk benar-benar hadir. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, rasanya aku tidak ingin segera lanjut ke hal berikutnya. Aku ingin tinggal sebentar di sini—bersama rasa ini, bersama tanah ini, bersama ingatan yang perlahan kembali.

Dan mungkin… ini bukan akhir tulisan. Tapi justru awal dari perjalanan pulang.


Sumber ;

Esa Production. "BIKIN MERINDING PREDIKSI PERAMAL INDIA !! PERISTIWA BESAR YG TERJADI DI INDONESIA 2025-2026." Youtube, diunggah pada 15 Mei 2025.https://youtu.be/szRNU7eeEMI?si=gPAsMf_K9-hQZscF

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diskusi Alam | Sharing #17

Adakah satu saja langkah dalam perjalanan panjang dan berbelok ini, antara aksi dan reaksi perihal kepastian? Yang mana tidak melakukan aksi, hanya menunggu reaksi tanpa kita proses mekanismenya? Kurasa tidak ada, bahkan proses keajaiban pun memerlukan prosesi yang sangat panjang, tak lain proses sebab akibat yang ditimbulkan si penerima keajaiban. Ditempatku duduk sekarang ini, tepat di tepian pantai pukul 20.30 waktu setempat, ada keajaiban jiwa yang sangat kontras ketimbang saat menyeruput kopi di penginapan tadi. Ombakpun seolah membuka diskusi dengan suara gemuruhnya. Sang ombak membuka pernyataan melalui aksi reaksi ditepian pantainya yang saling mencumbui hingga bibir pantai, sang angin menambahkan melalui kelembutan terpaan yang ditimbulkannya, bahkan tuan langit tidak ingin ketinggalan dengan diskusi menarik ini, sang langitlah yang paling mendominasi diantara yang lainnya. Gulita adalah pernyataannya, yang mempengaruhi aksi reaksi yang ditimbulkan alam, pernyataan paling komp...

Jaringan Makna | Sharing #18

    Bagian favorit dalam buku Homo Deus Masa Depan Umat Manusia  "Jaringan Makna"  halaman 165. Dan, ...      Orang kesulitan memahami ide tentang "tatanan yang diimajinasikan" karena mereka berasumsi bahwa hanya ada dua jenis realitas: realitas objektif dan realitas subjektif. Dalam realitas objektif sesuatu ada secara independen dari keyakinan dan perasaan kita. Gravitasi, misalnya, adalah sebuah realitas objektif. Ia ada jauh sebelum Newton, dan ia berdampak pada orang-orang yang mempercayainya.      Sebaliknya, realitas subjektif bergantung pada keyakinan dan perasaan personal saya. Misalnya, saya merasakan nyeri yang hebat di kepala dan pergi ke dokter. Dokter memeriksa saya dengan teliti, tetapi tak menemukan masalah apa pun. Maka, dia mengirim saya untuk tes darah, air seni, DNA, X-ray, electrocardiogram, scan fMRI dan banyak lagi prosedur lainnya. Ketika hasilnya datang, dia memberitahu bahwa saya sehat sempurna, dan saya bisa...