Langsung ke konten utama

HAARP, Kemajuan Teknologi Pemusnah Peradaban | Sharing #16

Kemajuan teknologi dari tahun-ketahun sangat terlihat jelas sekali perkembangannya, begitu pesat dan signifikan. Bahkan di abad 21 ini segala macam teknologi telah terealisasikan dan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi pemakainya. Apakah kalian tahu para pembaca terkasih? Ada sebuah teknologi yang bertujuan untuk memusnahkan sebagian umat manusia, ini dikarenakan over population di muka bumi ini, dan teknologi ini adalah HAARP.

Oke kita masuk ke poin pertama. HAARP itu apa? HAARP adalah singkatan dari High frequency Active Auroral Research Program. HAARP merupakan program penelitian ionosfer yang didanai bersama-sama oleh Angkatan Udara, Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska, dan Defense Advanced Research Project Agency (DALPA). HAARP bertujuan untuk menganalisis ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi ionosfer baru untuk komunikasi radio dan pengintaian. Itulah sedikit penjelasan untuk poin pertama.

Poin kedua adalah kilas balik dan sejarah HAARP. Jika kita melihat sejarah penemuan radio, Nikola Tesla adalah yang paling populer dalam hal ini, karena dia adalah orang pertama yang melakukan penelitian gelombang frekuensi tinggi, dan Nikola Tesla mempunyai visi membuat mesin yang mampu mengendalikan cuaca. Menurut kabar yang beredar pada saat itu program Tesla dihentikan oleh pemerintah Amerika Serikat, alasan dan kepastian kenapa dihentikan tidak dipaparkan jelas oleh pemerintah Amerika saat itu, bahkan pemerintah Amerika mencabut hak ciptanya Tesla. Hingga pada akhirnya Tesla mati kelaparan dalam kemiskinan. Disini dalam artikel ini tidak akan membahas terlalu dalam mengenai si jenius Tesla yang dilupakan dunia, mungkin dalam artikel-artikel selanjutnya akan dikupas tuntas bagaimana perjalanan pelik beliau. Oke kembali pada poin. Tak sedikit yang mengatakan bahwa programnya terus dilanjutkan secara rahasia hingga saat ini, militer Amerika serikat mengatakan bahwa HAARP hanya digunakan untuk mempelajari fisika, kelistrikan, dan perilaku ionosfer serta untuk tujuan sipil dan alasan pertahanan. Dibalik teori konspirasi, HAARP adalah alat yang digunakan untuk mengurangi jumlah manusia didunia, atau yang disebut dengan World Population (Agenda pengurangan manusia). Pengontrolan kembali jumlah populasi didunia dilakukan oleh kelompok elit global, program ini sedang dan telah berjalan. Apakah kamu para pembaca tidak merasakannya? Jika tidak, memang itulah yang mereka harapkan. Tidak hanya itu, mereka juga dapat mengontrol negara mana yang akan mereka perangi dan negara mana yang akan di pecah belah, suku mana yang akan dimusnahkan dan suku mana yang harus di lestarikan. Mereka juga memiliki kekuatan dunia, menguasai industri musik, farmasi, pertambangan dan banyak lagi. Hal ini semakin meyakinkan karena alat yang mereka miliki adalah HAARP.

Ok, kita sampai di poin terakhir poin ke tiga. Setelah kita mengetahui mekanismenya, kita lihat efek-efek dan dampak dari HAARP itu sendiri:
  1) Mengubah Keadaan Atmosfer
HAARP mampu melakukan iklim dan cuaca di suatu wilayah menjadi kekeringan, hujan, banjir, bersalju, angin kencang, tornado, bahkan badai dan topan.
   2) Membuat Gempa Bumi
HAARP memancarkan gelombang ke atmosfer dan memantulkannya ke titik yang dipilih, sehingga gempa bumi terjadi, juga tsunami.
   3) Mempengaruhi Pikiran Manusia
HAARP dapat mengontrol pikiran manusia di suatu wilayah yang dituju tanpa disadari, sehingga manusia menjadi kasar, brutal, dan arogan.

Begitulah teknologi, semakin maju semakin bervariasi pula. Tergantung niatan untuk apa teknologi tersebut, teknologi akan menjadi jahat apabila ada ditangan yang salah, yang mementingkan kepentingan sendiri, maupun kelompok. Perlu di ingat bagi kita umat beragama terkhusunya untuk umat muslim, sudah jelas Allah SWT mengatakan melalui firmannya dalam Al-qur'an yang membahas tentang kerusakan dibumi oleh manusia, kita semua sudah tak asing lagi dengan dongeng para guru agama tentang bagaimana kelak datangnya Dajjal. Dan sekarang ini terlihat sangat jelas, dongeng tersebut yang sering kita dengar sewaktu kecil adalah nyata, kita saja yang kurang peka terhadap mekanisme yang diatur oleh para elit global ini, mudah-mudahan dalam artikel ini ada sedikit kepekaan kita terhadap mekanisme yang dibawanya ini. Dan semoga kita tidak terjerumus dan masuk kedalam manipulasi perangkapnya, karena keimanan kitalah yang akan menjadi tamengnya.





Sumber : Kitab suci umat islam Al-Qur'an. Buku The Da Vinci Code, Inferno. Karya Dan Brown. Buku Homo Deus, Masa Depan Umat Manusia, karya Yuval Noah Harari. Youtube (Aplikita Enterprise).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbolik Merubah Daya Nalar / Manipulator Estetika

     "Enam tahun berlalu, dan rasanya seperti dua kehidupan yang berbeda." Nggak nyangka juga, akhirnya nulis lagi di blog ini—yang entah bagaimana masih bertahan meski pemiliknya sibuk survive dan belajar jadi manusia. Dalam enam tahun terakhir, karier naik turun kayak roller coaster, dan perjalanan batin? hhmm... sangat mengesankan. Tapi justru dari situ semua, banyak hal tumbuh… pelan-pelan, dalam diam, tapi nyata. Jadi, tulisan ini semacam sapaan hangat dari versi diriku yang sekarang—lebih lelah, tapi juga lebih paham arah.       Ada getaran batin ketika meng-klik thumbnail salah satu video yang baru saja ku tonton. Itulah yang aku rasakan saat menonton yang entah kenapa, hadir di waktu yang begitu tepat. Bukan tayangan viral atau konten sensasi. Tapi sebuah suguhan yang penuh makna, menggali akar sejarah, spiritualitas, dan jati diri bangsa. Ini sebuah pengingat sunyi namun kuat, bahwa kita—sebagai anak-anak Nusantara—telah terlalu lama berpa...

Diskusi Alam | Sharing #17

Adakah satu saja langkah dalam perjalanan panjang dan berbelok ini, antara aksi dan reaksi perihal kepastian? Yang mana tidak melakukan aksi, hanya menunggu reaksi tanpa kita proses mekanismenya? Kurasa tidak ada, bahkan proses keajaiban pun memerlukan prosesi yang sangat panjang, tak lain proses sebab akibat yang ditimbulkan si penerima keajaiban. Ditempatku duduk sekarang ini, tepat di tepian pantai pukul 20.30 waktu setempat, ada keajaiban jiwa yang sangat kontras ketimbang saat menyeruput kopi di penginapan tadi. Ombakpun seolah membuka diskusi dengan suara gemuruhnya. Sang ombak membuka pernyataan melalui aksi reaksi ditepian pantainya yang saling mencumbui hingga bibir pantai, sang angin menambahkan melalui kelembutan terpaan yang ditimbulkannya, bahkan tuan langit tidak ingin ketinggalan dengan diskusi menarik ini, sang langitlah yang paling mendominasi diantara yang lainnya. Gulita adalah pernyataannya, yang mempengaruhi aksi reaksi yang ditimbulkan alam, pernyataan paling komp...

Jaringan Makna | Sharing #18

    Bagian favorit dalam buku Homo Deus Masa Depan Umat Manusia  "Jaringan Makna"  halaman 165. Dan, ...      Orang kesulitan memahami ide tentang "tatanan yang diimajinasikan" karena mereka berasumsi bahwa hanya ada dua jenis realitas: realitas objektif dan realitas subjektif. Dalam realitas objektif sesuatu ada secara independen dari keyakinan dan perasaan kita. Gravitasi, misalnya, adalah sebuah realitas objektif. Ia ada jauh sebelum Newton, dan ia berdampak pada orang-orang yang mempercayainya.      Sebaliknya, realitas subjektif bergantung pada keyakinan dan perasaan personal saya. Misalnya, saya merasakan nyeri yang hebat di kepala dan pergi ke dokter. Dokter memeriksa saya dengan teliti, tetapi tak menemukan masalah apa pun. Maka, dia mengirim saya untuk tes darah, air seni, DNA, X-ray, electrocardiogram, scan fMRI dan banyak lagi prosedur lainnya. Ketika hasilnya datang, dia memberitahu bahwa saya sehat sempurna, dan saya bisa...