Bersyukur atas semua konspirasiMu
Kau punya skenario menarik didalamnya
Yang tak mampu ditebak sama sekali oleh nalar
Aku malu...
Seperti fajar yang malu-malu sekarang ini
yang akan tergantikan oleh cahaya menderang
Ya, seperti hijrahnya waktu
Habis gelap terbitlah terang.
Kau punya skenario menarik didalamnya
Yang tak mampu ditebak sama sekali oleh nalar
Aku malu...
Seperti fajar yang malu-malu sekarang ini
yang akan tergantikan oleh cahaya menderang
Ya, seperti hijrahnya waktu
Habis gelap terbitlah terang.
Bandung, 2017
Puisi diatas kutulis saat menikmati sunyinya malam menuju pagi didataran tinggi sebelah utara kota Bandung. Bagi pekerja sepertiku ketenangan dan kesunyian adalah hal paling berharga, waktu yang sangat mahal, kenapa? Karena rutinitas pekerjaanku memakan banyak tenaga dan pikiran, dan tempat bekerjaku memang banyak sekali hilir mudik orang yang berbelanja, kaweur lah ya kalau orang sunda bilang.
Saat keramaian berubah menjadi keheningan, disitulah kenikmatanku, waktu dimana tenaga dan pikiranku pulih kembali. Jangan salah karena keheningan ini pula pemikiran seseorang malah bisa makin semerawut, dan berujung pada fase kejiwaan, tapi bagiku keheningan adalah kenikmatan mutlak. Begitu banyak hikmah terselubung dibaliknya, dan membawa kepada rasa syukur.
Benar saja pengalaman adalah bahan ajar untuk diri sendiri, usia adalah perjalanan waktu untuk menempuh satu persatu lika liku hidup. Maka dari itu hal tersebut adalah proses pengembangan diri. Aku seorang muslim, aku percaya akan skenario Tuhanku, seperti FirmanNya dalam (Q.S Asy Syarh 5-6) "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan". Ayat tersebut adalah pedomanku, karena memang sekarang ini adalah proses perjuanganku. Diusiaku sekarang mungkin banyak orang yang masih menikmati uang dari orangtuanya, menjalani hidup dengan nyaman, tak perlu takut kekurangan. Lantas pemikiran mereka pasti berbeda denganku perihal menyikapi masalah, memang benar adanya disaat beginilah pemikiranku berjalan dengan baik. Disaat mereka hidup dibawah naungan orangtuanya, sedangkan aku menghidupi diriku sendiri, secara bertahap proses pendewasaanku pun kudapat dari pengalamanku sendiri, yang mungkin tidak semua orang bisa melewatinya.
Perjalanan adalah sebuah proses, maka nikmatilah prosesnya. karena manusia tidak akan mencapai tujuannya tanpa melewati proses perjalanan. Tetap balanced antara ambisi hidup dengan kewajiban ibadah, panjang umur perjuangan!
Komentar