Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Emansipasi Wanita | Sharing #2

Ketika perdaban Mesir kuno, wanita hanya dijadikan budak pemuas nafsu para kaum Adam. Potensinya dianggap tidak berguna, apalagi dengan tenaganya. Hidupnya hanya diperuntukan beranak pinak, tak lebih dari itu. Bahkan di era milenial ini sering kita lihat beberapa kasus pelecehan dan penganiayaan terhadap wanita. Ini bukan lagi jamannya wanita hanya dipandang sebelah mata. Emansipasi sudah ada sejak ibu kartini memperjuangkannya hingga saat ini. Menurutku wanita adalah pejuang tangguh, para kaum adam mungkin lupa siapakah yang berjuang disaat mereka masih dikandung badan, mengurusinya sedari kecil hingga dewasa, apakah para lelaki bisa melakukannya? Tidak, tidak akan mungkin. Ini memang kelebihannya. Karena pada dasarnya wanita mempunyai batin yang sangat kuat. Pada saat Indonesia mengalami krisis tahun 1998, wanita pun ikut menjadi korban para lelaki tak beradab. Hingga kejadian ini diabadikan dalam bentuk patung oleh seniman Nyoman Nuarta yang bisa kita nikmati karyanya digale...

Berproses | Sharing #1

Bersyukur atas semua konspirasiMu Kau punya skenario menarik didalamnya Yang tak mampu ditebak sama sekali oleh nalar Aku malu... Seperti fajar yang malu-malu sekarang ini yang akan tergantikan oleh cahaya menderang Ya, seperti hijrahnya waktu Habis gelap terbitlah terang. Bandung, 2017 Puisi diatas kutulis saat menikmati sunyinya malam menuju pagi didataran tinggi sebelah utara kota Bandung. Bagi pekerja sepertiku ketenangan dan kesunyian adalah hal paling berharga, waktu yang sangat mahal, kenapa? Karena rutinitas pekerjaanku memakan banyak tenaga dan pikiran, dan tempat bekerjaku memang banyak sekali hilir mudik orang yang berbelanja,  kaweur lah ya kalau orang sunda bilang. Saat keramaian berubah menjadi keheningan, disitulah kenikmatanku, waktu dimana tenaga dan pikiranku pulih kembali. Jangan salah karena keheningan ini pula pemikiran seseorang malah bisa makin semerawut, dan berujung pada fase kejiwaan, tapi bagiku keheningan adalah kenikmatan mutlak. Begitu...

Perkenalan

Namaku Arief Syabanudin, lahir dan dibesarkan dikota Bandung, terhitung sejak tahun 1997. Aku adalah pejantan dari ras yang bernama Manusia, berperawakan normal seperti halnya laki-laki pada umumnya. Saat ini aku bekerja disalah satu perusahaan minimarket yang sudah tak asing lagi dari pendengaran dan penglihatan orang Indonesia pada umumnya. Ya, si "merah" itu loh. Dan disitulah semuanya dimulai, yang mengubah segala bentuk pemikiran dan proses pendewasaan. Ok cukup sekian perkenalanku, selamat membaca, dan selamat datang diduniaku, Manipulator Estetika.